Assalamu'alaikum Blogger....
Selamat malam yang cantik di bulan Juni. Malam ini aku mau sedikit menceritakan pengalaman asmara aku. Please jangan pada baper yaaaa. Oke let's see this guys !!!!
07 Januari 2016, adalah hari, bulan dan tahun yang sangat bersejarah buat aku. Kalian tahu kenapa? Karena hari itu, bulan itu dan tahun itu adalah hari pertama aku bertemu langsung dan mengenal langsung calon suami aku "Ainul Aziz".
Ah... calon suami? Rasanya saja aku masih belum percaya kalau dia adalah calon suami aku. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya kalau kita akan sejauh ini. Tidak pernah terpikirkan juga kalau jodoh aku itu kamu.
Awal kami kenal itu ya dikenalkan dan dijodohkan. Kami adalah sama2 karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan yang sama hanya berbeda lokasi dan department. Aku ditempatkan di Head Office sedangkan dia ditempatkan di branch office. Selama kurang lebih 2 tahun aku bekerja di perusahaan tersebut tidak pernah terlintas sedikit pun untuk menjalin hubungan dengannya. Bahkan untuk bertemu pun aku tidak tahu dan memang tidak ada rencana bahkan niat untuk bertemu secara sengaja sebelumnya. Jangankan bertemu, kenal namanya saja itu lewat data karyawan yang kebetulan memang aku yang handle semua database untuk semua karyawan.
Ya... memang sudah jalan yang ditentukan Allah SWT, karna jodoh, maut dan rezeki memang sudah sangat diatur dengan baik oleh Allah SWT.
Entah di bulan apa tepatnya, aku sudah tidak ingat lagi. Salah satu teman kami, meminta PIN BB aku, katanya sih ada yang mau kenalan sama aku, sesama karyawan tapi dia ditempatkan di branch office daerah Kalimantan Timur. Aku meng-iya-kan dan memberikan pin bb-ku dengan niat menjalin silaturahmi (kan niatnya). Niat menjalin silaturahmi itu pun berlanjut dengan baik walau kami belum mengarah ke arah yang lebih serius loh. Kami berkomunikasi hanya sekedarnya saja, sekedar nanya kerjaan atau sekedar curhat colongan, eehh....
Awal berkenalan tidak pernah terbesit sedikit pun untuk menjalin hubungan sampai seperti sekarang. Alasannya karna jarak dan kita belum saling bertemu sekali pun. Alasan lain itu adalah dia tidak peka dan terlalu cuek sama kode-kode yg ada
..................
Hari berganti, bulan berganti, tahun pun berganti.......
Kisah kami selalu punya cerita baru. Sebelum kami bertemu langsung, tugas teman-teman yang selalu berusaha menjodohkan kami, yang selalu berusaha meyakinkan aku bahwa aku harus sabar karna dia pasti akan kasih jawaban dan kepastian di waktu yang tepat. Jawaban aku : "Ya kalau sudah jodoh poo memang gak akan kemana, tapi kalau d suruh nunggu dengan tidak pasti cari yang pasti-pasti aja (kaya slogan pertamina)"
Finally, dengan kekuasaan Allah SWT serta izinNya, aku diberikan kesempatan, rezeki dan keyakinan hati untuk menemuinya saat itu. Perjalanan yang cukup jauh menyebrangi lautan luas yang harus di tempuh untuk bisa menemui dia yang sekarang adalah calon suamiku. Saat itu, aku hanya berniat untuk silaturahmi dan memuaskan rasa penasaran aku tentang dia. Tapi, Allah SWT membukakan jalan dan kesempatan lain untuk kami. Allah SWT memberikan jodoh untuk kami. Aku untuk kamu, kamu untuk aku (begitulah sepertinya).
Sepulangnya aku dari Tanah Borneo itu, ada rasa yang harusnya diungkapkan tapi tak terungkapkan. Rasa itu hanya aku bawa dari Cikarang ke Balikpapan dan balik lagi dari Balikpapan ke Cikarang. Aku menjadi ragu dan berpikir aku akan mundur karena tidak mendapatkan respon yang baik. But, It's because Allah SWT yang Maha Penyayang, beberapa hari kemudian, rasa yang ada saat itu bersambut dengan expectancy diluar dugaan. And then, his ask to me, bahwa dia ingin langsung mendatangi orangtua aku. Seneng, haru dan speechless. He is my man, he so real man
And the time is, I'm falling in love with him.
Sekitar pertengahan Februari 2016, ahaa.. aku ingat tepat di valentine day, dia datang dengan gagah dan gentle, dengan rasa percaya dan yakin, dengan ke-nervous-an dia but he has counting every risk, menemui orangtua aku. Back sound saat itu adalah Marry your daughter punyanya Daniel ❤❤❤.
Awalnya aku ragu dan belum yakin, but he has assured me that he is the right man to be the companion of my life. Langsung luluh seketika, terutama saat dia meyakinkan bahwa dia akan kembali membawa Ayahnya untuk meresmikan rasa yang ada padanya. For me, he is romantic man and I do I Love Him...
Bersambung..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar