Kamis, 30 Agustus 2018

Self Healing - Jurnal Syukur Tyas



As we express our gratitude, we must never forget that the highest appreciation is not to utter words, but to live by them. – John F. Kennedy

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh..

Apa kabar pals? Kali ini aku mau coret - coret blog dengan NHW ku lagi di kelas Bunda Sayang. NHW dari materi self healing ini menarik sekali, siapa tau bisa memberikan energi positif pada kalian yang membaca 

Sebetulnya self healing ini adalah salah satu bentuk penyembuhan diri dari kejadian - kejadian masa lalu yang membuat trauma di masa depan. Self healing kali ini berkaitan denga inner child.. Wuah kalau bicara inner child pasti pada mau curhat kan?? 

Seorang ibu yang kelelahan usai mengurus pekerjaan domestik,sepulang bekerja, tiba-tiba dikagetkan dengan ulah si anak yang menumpahkan makanan yang sudah dimasakkan oleh sang Ibu. Tak berselang lama, ibunya langsung membentak bernada tinggi hingga mencubit keras di lengan, anak menangis menjerit ketakutan. Malamnya, si Ibu menangis menyesali perbuatannya,yang dirasa saat itu dia seolah teringat peristiwa yang sama dialaminya kala kecil, serupa.

Apakah kejadian diatas pernah dialami, bu?? Jika pernah maka inner child negatif itu masih membayangi kita, belum dituntaskan. Lalu, apa sih yang harus kita lakukan agar kita dapat mengatasinya dan berdamai dengan luka masa lalu?

Keberadaan Inner child secara positif dan negatif berpengaruh kepada perilaku, emosi dan hubungan sosial orang lain secara tidak sadar (unconscious). Kondisi ini akan berpengaruh pada perilaku, kenangan, emosi, kebiasaan, sikap, dan pola pikir saat kita masih anak-anak. Inner child biasanya berupa suara-suara perasaan yang sulit terungkapkan dengan lancar dan lugas. Inner Child perlu dicintai, di rawat, agar bisa mendapatkan pengalaman positif. Sebuah proses kepengasuhan yang bahagia dapat diawali dengan upaya menyelesaikan konflik-konflik Inner Child ini. Lebih awal lebih baik.





Kita dapat melakukan komunikasi dengan inner child kita, dapat ikuti cara beriku ini ;

  • Terapi bangku kosong, simulasi bicara duduk berhadapan dengan sosok yg ada di bangku kosong.
  • Surat menyurat, antara jiwa sekarang sebagai pengasuh dengan kondisi masa lalu
  • Menulis jurnal syukur dan sabar
  • Dialog imajiner, yoga dan masih banyak lagi cara lain yang cocok bagi kita.

Memang siih, dalam kehidupan kita saat ini pasti sering kali masih dibayang - bayangi oleh masa lalu. Akan tetapi, masa lalu biarlah masa lalu jangan kau ungkit jangan ingatkan aku (sambil dinyanyian pakai nadanya lagu Inul) asyeeeek *_*

Setelah memahami teori tentang self healing, inner child dan bagaimana cara menerima serta berdamai dengan inner child kita, aku mau praktekan sekalian deh. Cara yang mau ku praktekan adalah menuliskan jurna syukur. Kenapa memilih metode itu? Karna dengan menuliskan jurna syukur akan ada energi positif yang kita terima dan (In Syaa Allah) menular kepada para pembaca semua..

Jurnal Syukur Tyas :




Rasa syukur itu ibarat sebuah tindakan yang berkualitas karena biasanya kita tidak cukup hanya mengucapkan rasa syukur untuk bersyukur. Kita harus secara aktif mempraktekkannya, fungsinya untuk memperkuat sifat tersebut dalam kehidupan kita. Ada banyak alasan dan manfaat mengapa kita perlu memilikk rasa syukur  karena selalu bersyukur setiap harinya dapat berdampak besar pada kesehatan dan kebahagiaan kita. Gak percaya? Cobain deeh 
Hanya butuh beberapa menit sehari, tetapi dapat memberikan suasana hati yang "good" apalagi kalau dipraktikan secara terus menerus perasaan "oke" pun dapat menjadi  "hebat".


Aku mulai ketika aku terbangun dari tidur malam ku, setiap pagi, saat aku dapat menikmati setiap hembusan oksigen yang ku hirup, ketika aku bangun dengan raga dan jiwa yang sehat, ketika aku bangun masih bisa bertemu dan melihat orang - orang sekitar yang aku cintai dan ku sayangi.


Lalu, bagaimana jika luka masa lalu masih datang membayangi? Ketika itu, aku menutup mata, me-rileks-kan segala pikiran, menari nafas dengan penuh kebersyukuran. Aku bersyukur telah terlahir dari kedua orang tua yang hebat, dari Ibu yang sudah berjuang bertaruh nyawa ketika melahirkanku, dari seorang Ayah yang telah rela berjuang dengan peluh dan kesah demi aku untuk dapat makan enak, berpakaian rapi juga baik, mendapat tempat berteduh yang nyaman dan demi aku untuk memiliki masa depan yang gemilang.


Aku bersyukur atas diriku sendiri, selama 28 tahun banyak prestasi - prestasi atas usahaku sendiri, atas kerja kerasku. Aku bersyukur telah dipertemukan dengan suamiku. Suami yang bertanggung jawab atas keluarganya, suami yang selalu bekerja keras demi istri dan anaknya. Suami yang family man, suami yang selalu menomor satukan TuhanNya, suami yang penyayang dan sabar atas segala sikap istrinya.


Aku bersyukur dengan profesiku saat ini. Profesi yang bagi sebagian orang tak bermakna. Namun bagiku, profesi sebagai full time mom adalah profesi yang sangat wajib di syukuri. Karnanya, aku dapat membersamai buah hatiku. Melihat setiap tumbuh kembangnya, menjadi madrasah utama baginya, selalu punya waktu untuk melayani suami, selalu punya waktu untuk beribadah kepada suami.


Syukurku selalu ku panjatkan dalam setiap sujud shalatku. Syukur kepada Tuhanku, Allah SWT. Aku sangat sangat bersyukur begitu banyak nikmat iman, islam, sehat, bahagia yang Allah berikan kepadaku. Tak ada nikmat Allah SWT yang terdustakan.
Alhamdulillah, setelah menuliskan jurnal syukur diatas, betul - betul aku jadi memiliki energi positif loh. Kalau kalian gimana pals? Apa setelah baca jurna syukurku kalian juga mendapatkan energi positif? I hope too pals.

Menuliskan jurnal syukur diatas salah satu terapi agar kita dapat berdamai dengan luka masa lalu, khusunya inner child kita. Setelah bersyukur, baiknya lagi kita menuliskan dan berikan afirmasi positif bagi diri kita. In Syaa Allah energi positif yang sudah ada akan semakin hebat dan hebat lagi.

Aku akan mengafirmasi diri dengan bahwa "Aku adala Pribadi" :

* Bertanggung jawab
* Ramah
* Easy going
* Pekerja keras
* Perhatian
* Penyayang
* Mau belajar
* Cerdas
* Pendengar yang baik
* Pandai bersyukur


Hasilnya gimana setelah menuliskan afirmasi positif terhadap diri sendiri, alhamdulillah jiwa semakin positif dan selalu ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Penasaran gak pals? Please, try it 

Baiklah, karna sudah dipenghujung senja waktunya menyambut suami dari lelahnya bekerja, sekian dulu yaa tulisan - tulisan (In Syaa Allah) berfaedah ini. Kalau kalian sudah coba, boleh sharing di kolom komennya yaa.. See you pals... Jangan lupa bersyukur !!!

While it can be tough to find something to be grateful about in a rough patch, it’s not just another “easy to say, but hard to do” action – it can actually help pull you out of your funk.

Sumber bacaan dan materi : Diktat perkuliahan kelas Bunda Sayang - Kalimantan 3

Jumat, 24 Agustus 2018

NHW ADAB MENUNTUT ILMU x CoC (Code of Conduct)





Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.....

Hallo pembaca setia blogg aku, maafkan yaa baru muncul lagi. hehehhe.. Maklum untuk menulis di blogg ini, sangat - sangat membutuhkan keluangan waktu. Oiya, sebelumnya aku rajin ngeblog karna mengerjakan NHW di kelas matrikulasi, In Syaa Allah di kelas Bunda Sayang ini aku mau rajin ngeblog lagi seputar NHWku. hehhehe.. 

Kali ini akan membahas tentang NHW yakni Adab Menuntut Ilmu x CoC (Code of Conduct). Yesss.. Adab menuntut Ilmu ini sudah pernah ku bahas di kelas matrikulasi dan menjadi NHW pertama saat itu. Loh kok di kelas Bunda Sayang dibahas lagi? Yess.. karna pada dasarnya sebelum kita menuntut ilmu kita harus tahu dulu adab dalam menuntut ilmu tersebut, menuntut ilmu itu ada etikanya juga guys, jadi jangan sembarangan menuntut ilmu aja ya, kalau ilmunya mau berkah dan bermanfaat kita harus tahu adabnya dulu.

Pada pembahasan materi yang diberikan, kita diingatkan untuk tidak terlalu buru – buru fokus pada suatu ilmu sebelum kita memahami mengenai adab – adab dalam menuntut ilmu. Seperti pada sentilan kata yang diberikan dalam materi tersebut “barang siapa yang menimba ilmu karena semata – mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya. Namun, barang siapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya”

“Karena ILMU adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU”

Bisa dibaca kembali NHW#1 ADAB MENUNTUT ILMU

Apa pembahasan Adab Menuntut Ilmu ini sama dengan sebelumnya? Yess... hampir sama, kita memang sangat perlu mereview kembali tentang Adab Menuntut Ilmu di kelas Bunda Sayang ini. Why? 
"Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan"
Para Ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu dengan baik, sehingga anak - anak yang menjadi amanah bisa mencontoh ADAB yang baik dari Ibunya.


  • Alasan terkuat apa yang Anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu Bunda Sayang?

Jika ditanya alasan terkuat, merujuk pada pengertian menuntut ilmu itu sendiri, yakni untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Sebagai seorang Ibu baru (new mom), ku belum banyak memiliki pengalaman dalam parenting (pengasuhan). Memang ilmu parenting (pengasuhan) sudah pernah ku pelajari dan dapatkan semasa di bangku kuliah. Namun itu hanya teori yang mana terkadang tak sesuai jika kita aplikasikan dalam praktek sesungguhnya. Alhamdulillah, dalam ikhtiar pencarian ilmu untuk menjadi "Bunda yang disayang" juga untuk menjadi seorang Ibu yang dapat mendidik buah hati agar memiliki akhlak mulia, bermartabat, beradab juga berilmu. Sepengetahuan ku, di kelas bunda sayang ini, kita akan dibekali ilmu serta diberikan tantangan, dan tantangan tersebut dijalankan dan diaplikasikan dengan kehidupan sehari - hari kita baik bersama anak, suami bahkan anggota keluarga lain. Jadi kita dapat memahami dan menilai sejauh mana ilmu - ilmu parenting yang kita dapat jika diaplikasikan dalam sebuah praktek nyata.
Nah... alasan penting niih, biar tambah disayang suami, anak dan keluarga lainnya ❤

  • Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan Anda rencanakan di bidang tersebut?

Menurutku, menjadi "Bunda yang disayang" mampu mengemban tugasnya dengan baik  sebagai seorang istri dan ibu, serta Ibu yang dapat mengantarkan anaknya menjadi seseorang yang berilmu dan memiliki adab yang berkualitas. Seorang wanita yang harus tahu akan segala hal, seorang wanita yang dapat melakukan segala hal, seorang wanita yang dapat memaksimalkan perannya, tanggung jawabnya, kapasitas dan kapabilitas dirinya. Aku tak hanya ingin menjadi Ibu yang sekedar nyaman untuk anak - anakku, namun aku ingin menjadi Ibu yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, yang dapat menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan anak - anakku. Aku ingin pula bertumbuh menjadi istri yang lebih baik untuk suamiku. Lebih mengharagai, menghormati dan memberikan kenyamanan untuk suamiku dari segala peluh kesahnya. Aku ingin menjadi "rumah" yang nyaman untuk mereka pulang dan berkeluh kesah, yang selalu dirindukan olehnya serta aku ingin menjadi wanita yang bermanfaat dalam masyarakat.

Untuk mencapai goals tersebut, maka aku membutuhkan strategi yang aku rencanakan ;

1. Memperdalam Ilmu Keagamaan 

Agama adalah pondasi utama dalam kehidupan. Tanpa pondasi tersebut bagaimana aku dapat membangun sebuah kehidupan kelak. Aku menyadari bekal agamaku sangatlah minim, makanya itu aku selalu mencari dan belajar agama dari berbagai sumber. Baik melalui kajian keagamaan ataupun lebih banyak membaca tentaang segala ilmu keagamaan sesuai dengan keyakinan yang aku anut.

2. Belajar Ilmu Psikologi dan Parenting

Mempelajari ilmu psikologi dan parenting sudahlah hatam selama 4 tahun di bangku perkuliahan. Namun, saat aku mengalami kehidupan sesungguhnya menjadi seorang Ibu, aku sadar aku harus lebih banyak lagi memahami dan mengaplikasikan ilmu - ilmu psikologi dan parenting yang telah aku pelajari di bangku perkuliahan.Selain aku membuka lagi buku - buku psikologi dan parenting yang aku miliki, aku juga berkonsultasi dengan beberapa rekan yang kebetulan mereka telah menjadi seorang psikolog. Berdiskusi dengan mereka membuatku lebih membuka diri dan memahami kebutuhan akan diriku untuk menjadi apa yang aku harapkan.

3. Public Speaking

Aku adalah tipe orang tak suka banyak bicara dan tak berani mengeluarkan pendapat di muka umum. Aku hanya berani menuliskan pendapatku dalam sebuah tulisan tangan. Namun, aku menyadari demi bisa membagikan apa yang aku tahu dan apa yang menjadi pendapatku haruslah seimbang. Dalam hal ini adalah tak hanya melalui tulisan namun aku perlu juga tampil di depan public untuk membagikan apa yang aku tahu dan ide apa yang ada dalam pikiranku.

4. Memiliki Pengetahuan Digital

Perubahan dari masa ke masa mengharuskan kita untuk terus meng-upgrade diri dan pengetahuan. Tak hayal di era digital saat ini, memang kehidupan kita dipermudah oleh teknologi namun jika kita tak membekali diri dengan pengetahuan yang baik tentang dunia digital, maka bersiaplah dunia digital akan merusak kehidupan kita bahkan kehidupan masa depan anak - anak kita. 

5. Networking

Memperluas pertemanan sangatlah penting. Seperti halnya aku saat ini, aku bergabung di kepengurusan IP Kaltimra (Kalimantan Timur dan Utara) selain untuk menambah wawasan ilmu, aku pun bertujuan untuk menambah teman dan saudara yang memiliki visi dan misi yang sejalan dalam belajar untuk menjadi Ibu yang berkualitas bagi anak - anak dan keluarganya. Bagiku, belajar sendiri tidaklah mudah, kita perlu teman untuk sahring bahkan untuk mengkoreksi kita jikalau ada hal yang belum kita pahami. Teman itu dapat mengingatkan kita dalam kebaikan dan kesabaran. So, perbanyaklah berteman dan taburkan kebaikan dimana pun karena suatu saat nanti kita akan menuainya.

6. Time Management

Aku sadar dalam urusan mengatuir waktu, aku ini sering kali keteteran. Apalgi saat ini, si Kakak yang sedang aktif dan banyak belajar, serta calon adik yang masih berada dalam kandungan, haruslah aku merubah semua jadwal harianku. Aku yang saat itu masih berdua saja dengan suami, masih suka keteteran membagi waktu apalgi ini sudah ada anak, aku harus ekstra mengatur waktu. Aku masih harus terus belajar tentang kekonsistenan dan mengatur emosiku yang suka moody-an. Apalagi saat menjadi seorang Ibu, aku tidaklah boleh egois, aku harus meredam moody-ku demi tujuan aku untuk menjadi "Bunda yang disayang". Aku harus dapat membagi waktu antara aku dan putriku, antara aku dan suamiku, antara aku dan hobiku yang dapat menjadi me time serta antara aku dengan komunitasku dan antara aku dengan perkulihan dikelas Bunda Sayang Kalimantan 3

Sejauh ini ke-6 strategi itulah yang terpikirkan dalam rencanaku untuk mencapai tujuan utamaku menjadi "Bunda yang disayang"

  • Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang Anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut ?

Aku sangat menyadari sejauh ini adab menuntut ilmuku masihlah sangat perlu diperbaiki. Aku masih suka on off saat mengikuti perkuliahan online, menyepelekan materi, tidak melakukan resume materi yang diberikan dengan baik dan kadang suka tak memperhatikan apa yang disampaikan. Karena itu, aku sangat perlu memperbaiki diri agar aku dapat menjadikan ilmu yang kudapatkan menjadi cahaya kemanfaatan. Perubahan yang perlu aku lakukan, yakni ;

1. Memperbaiki waktu

Sebisa mungkin aku meluangkan waktu untuk menyimak materi perkuliahan online yang sedang aku ikuti saat ini, bahkan aku harus lebih aktif lagi dalam perkuliahan tersebut.

2. Resume Materi

Melakukan resume materi yang seharusnya aku lakukan tak pernah aku lakukan, namun saat ini aku akan berusaha untuk meresume setiap materi yang diberikan dari perkuliahan online yang sedang aku ikuti.

3. Menambah waktu membaca

Membaca adalah bagian dari kehidupan aku. Namun, saat ini aku selalu keteteran untuk menyelesaikan bacaanku. Aku berharap, mulai saat ini aku akan memperbaiki waktu membacaku.

4. Melakukan diskusi

Dalam perkulihan Bunda Sayang ini, kami memiliki group tujuannya sih agar saling memberikan motivasi untuk perkulihan agar dapat mencapai goals kami. Selain itu, group ini dapat juga menjadi tempat diskusi terkait dengan materi ataupun tugas yang diberikan, bisa saling support, memberi motivasi, saling memberi informasi. Group diskusi ini memang sudah jalan, dan aku ingin lebih aktif lagi untuk melakukan diskusi tentang apa yang tak ku pahami.



Alhamdulillah semua pertanyaan NWH kali ini sudah selesai dijawab. Semoga apa yang aku tuliskan ini bisa menjadi pembelajaran untuk para teman - teman pembaca yaaa.. Mohon maaf jika kurang detail penjelasan dari tulisan aku ini, tapi jika ada yang ingin didiskusikan silahkan tinggalkan di kolom komen. See you in the next NHW !!!

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh....

Salam Ibu Profesional 


Dia adalah Hadiah Tuhan

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ ﴿٤٩...