As we express our gratitude, we must never forget that the highest appreciation is not to utter words, but to live by them. – John F. Kennedy
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh..
Apa kabar pals? Kali ini aku mau coret - coret blog dengan NHW ku lagi di kelas Bunda Sayang. NHW dari materi self healing ini menarik sekali, siapa tau bisa memberikan energi positif pada kalian yang membaca
Sebetulnya self healing ini adalah salah satu bentuk penyembuhan diri dari kejadian - kejadian masa lalu yang membuat trauma di masa depan. Self healing kali ini berkaitan denga inner child.. Wuah kalau bicara inner child pasti pada mau curhat kan??
Seorang ibu yang kelelahan usai mengurus pekerjaan domestik,sepulang bekerja, tiba-tiba dikagetkan dengan ulah si anak yang menumpahkan makanan yang sudah dimasakkan oleh sang Ibu. Tak berselang lama, ibunya langsung membentak bernada tinggi hingga mencubit keras di lengan, anak menangis menjerit ketakutan. Malamnya, si Ibu menangis menyesali perbuatannya,yang dirasa saat itu dia seolah teringat peristiwa yang sama dialaminya kala kecil, serupa.
Apakah kejadian diatas pernah dialami, bu?? Jika pernah maka inner child negatif itu masih membayangi kita, belum dituntaskan. Lalu, apa sih yang harus kita lakukan agar kita dapat mengatasinya dan berdamai dengan luka masa lalu?
Keberadaan Inner child secara positif dan negatif berpengaruh kepada perilaku, emosi dan hubungan sosial orang lain secara tidak sadar (unconscious). Kondisi ini akan berpengaruh pada perilaku, kenangan, emosi, kebiasaan, sikap, dan pola pikir saat kita masih anak-anak. Inner child biasanya berupa suara-suara perasaan yang sulit terungkapkan dengan lancar dan lugas. Inner Child perlu dicintai, di rawat, agar bisa mendapatkan pengalaman positif. Sebuah proses kepengasuhan yang bahagia dapat diawali dengan upaya menyelesaikan konflik-konflik Inner Child ini. Lebih awal lebih baik.
Kita dapat melakukan komunikasi dengan inner child kita, dapat ikuti cara beriku ini ;
- Terapi bangku kosong, simulasi bicara duduk berhadapan dengan sosok yg ada di bangku kosong.
- Surat menyurat, antara jiwa sekarang sebagai pengasuh dengan kondisi masa lalu
- Menulis jurnal syukur dan sabar
- Dialog imajiner, yoga dan masih banyak lagi cara lain yang cocok bagi kita.
Memang siih, dalam kehidupan kita saat ini pasti sering kali masih dibayang - bayangi oleh masa lalu. Akan tetapi, masa lalu biarlah masa lalu jangan kau ungkit jangan ingatkan aku (sambil dinyanyian pakai nadanya lagu Inul) asyeeeek *_*
Setelah memahami teori tentang self healing, inner child dan bagaimana cara menerima serta berdamai dengan inner child kita, aku mau praktekan sekalian deh. Cara yang mau ku praktekan adalah menuliskan jurna syukur. Kenapa memilih metode itu? Karna dengan menuliskan jurna syukur akan ada energi positif yang kita terima dan (In Syaa Allah) menular kepada para pembaca semua..
Jurnal Syukur Tyas :
Rasa syukur itu ibarat sebuah tindakan yang berkualitas karena biasanya kita tidak cukup hanya mengucapkan rasa syukur untuk bersyukur. Kita harus secara aktif mempraktekkannya, fungsinya untuk memperkuat sifat tersebut dalam kehidupan kita. Ada banyak alasan dan manfaat mengapa kita perlu memilikk rasa syukur karena selalu bersyukur setiap harinya dapat berdampak besar pada kesehatan dan kebahagiaan kita. Gak percaya? Cobain deeh
Hanya butuh beberapa menit sehari, tetapi dapat memberikan suasana hati yang "good" apalagi kalau dipraktikan secara terus menerus perasaan "oke" pun dapat menjadi "hebat".
Aku mulai ketika aku terbangun dari tidur malam ku, setiap pagi, saat aku dapat menikmati setiap hembusan oksigen yang ku hirup, ketika aku bangun dengan raga dan jiwa yang sehat, ketika aku bangun masih bisa bertemu dan melihat orang - orang sekitar yang aku cintai dan ku sayangi.
Lalu, bagaimana jika luka masa lalu masih datang membayangi? Ketika itu, aku menutup mata, me-rileks-kan segala pikiran, menari nafas dengan penuh kebersyukuran. Aku bersyukur telah terlahir dari kedua orang tua yang hebat, dari Ibu yang sudah berjuang bertaruh nyawa ketika melahirkanku, dari seorang Ayah yang telah rela berjuang dengan peluh dan kesah demi aku untuk dapat makan enak, berpakaian rapi juga baik, mendapat tempat berteduh yang nyaman dan demi aku untuk memiliki masa depan yang gemilang.
Aku bersyukur atas diriku sendiri, selama 28 tahun banyak prestasi - prestasi atas usahaku sendiri, atas kerja kerasku. Aku bersyukur telah dipertemukan dengan suamiku. Suami yang bertanggung jawab atas keluarganya, suami yang selalu bekerja keras demi istri dan anaknya. Suami yang family man, suami yang selalu menomor satukan TuhanNya, suami yang penyayang dan sabar atas segala sikap istrinya.
Aku bersyukur dengan profesiku saat ini. Profesi yang bagi sebagian orang tak bermakna. Namun bagiku, profesi sebagai full time mom adalah profesi yang sangat wajib di syukuri. Karnanya, aku dapat membersamai buah hatiku. Melihat setiap tumbuh kembangnya, menjadi madrasah utama baginya, selalu punya waktu untuk melayani suami, selalu punya waktu untuk beribadah kepada suami.
Syukurku selalu ku panjatkan dalam setiap sujud shalatku. Syukur kepada Tuhanku, Allah SWT. Aku sangat sangat bersyukur begitu banyak nikmat iman, islam, sehat, bahagia yang Allah berikan kepadaku. Tak ada nikmat Allah SWT yang terdustakan.
Alhamdulillah, setelah menuliskan jurnal syukur diatas, betul - betul aku jadi memiliki energi positif loh. Kalau kalian gimana pals? Apa setelah baca jurna syukurku kalian juga mendapatkan energi positif? I hope too pals.
Menuliskan jurnal syukur diatas salah satu terapi agar kita dapat berdamai dengan luka masa lalu, khusunya inner child kita. Setelah bersyukur, baiknya lagi kita menuliskan dan berikan afirmasi positif bagi diri kita. In Syaa Allah energi positif yang sudah ada akan semakin hebat dan hebat lagi.
Aku akan mengafirmasi diri dengan bahwa "Aku adala Pribadi" :
* Bertanggung jawab
* Ramah
* Easy going
* Pekerja keras
* Perhatian
* Penyayang
* Mau belajar
* Cerdas
* Pendengar yang baik
* Pandai bersyukur
Hasilnya gimana setelah menuliskan afirmasi positif terhadap diri sendiri, alhamdulillah jiwa semakin positif dan selalu ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Penasaran gak pals? Please, try it
Baiklah, karna sudah dipenghujung senja waktunya menyambut suami dari lelahnya bekerja, sekian dulu yaa tulisan - tulisan (In Syaa Allah) berfaedah ini. Kalau kalian sudah coba, boleh sharing di kolom komennya yaa.. See you pals... Jangan lupa bersyukur !!!
While it can be tough to find something to be grateful about in a rough patch, it’s not just another “easy to say, but hard to do” action – it can actually help pull you out of your funk.
Sumber bacaan dan materi : Diktat perkuliahan kelas Bunda Sayang - Kalimantan 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar