Minggu, 01 Oktober 2017

Bersabar - Saat Engkau Menanti...

"Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran yang kau jalani, yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit (Ali bin Abi Thalib)."
Kalian pasti sering mendengar atau pernah membaca quote diatas? Ya.. quote tentang bagaimana seseorang yang sabar akan memetik buah yang indah dari hasil kesabarannya. Apa yang kalian tahu tentang sabar? Apa sih sabar itu? Apa keutamaan orang yang bersabar?

Dari wikipedia Indonesia, sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang.
Allah SWT berfirman dalam kitabNya, bagaiman Dia memerintahkan umatNya untuk bersabar dan yakin akan ketetapanNya.

Surat Ali 'Imran Ayat 146
Surat Ali 'Imran Ayat 146


Artinya : "Allah menyukai orang - orang yang sabar"

Surat Ali 'Ali Imran Ayat 200

Surat Ali 'Imran Ayat 200

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung“.

Berbicara tentang sabar, saya teringat cerita dan kisah sahabat saya yang sedang menanti buah hati dari pernikahannya. Pernikahan sahabat saya tersebut sudah memasuki tahun ke 3 (kalau tidak salah), namun belum juga ia merasakan bagaimana rasa hamil dan tanda kehamilan itu belum juga datang kepadanya. Sahabat saya tersebut sungguh sangat tertekan terutama dengan pertanyaan dari teman, keluarga maupun tentangga, yang menanyakan dan menyinyir mengapa ia belum dikarunia buah hati? Sudah lama menikah, belum juga hamil? Kalah dengan si A, si B, atau si Z. Belum lagi tekanan dari mertua yang sudah ingin menimang cucu, dan kebutulan suami sahabat saya ini adalah anak tunggal. Semua daya telah diupayakan namun sang buah hati belum juga hadir. Sempat beberapa waktu ia menjadi stress karena pertanyaan dari orang - orang terdekat yang membuat ia tersudutkan, tapi ia sadar hal ini tak boleh terus berlanjut sebab seorang calon Ibu yang tertekan atau stress malah sulit untuk hamil, hingga ia mulai berfikir untuk tidak perlu mengambil hati omongan orang di luar sana yang menyindir kenapa ia belum juga memiliki anak. Yuupss... saya setuju, tak usahlah kita mendengarkan omongan orang lain karena mereka tidak tahu betapa kerasnya usaha kita, yang mereka tahu hanya hasilnya saja dan mereka lupa bahwa hasil adalah sepenuhnya hak Allah bukan hak kita. Noted !!!  
Bagi sahabat saya, hal ini merupakan ujian dari Allah SWT untuk pernikahannya. Benarkah ini ujian? Bagaimana jika ini adalah hidayah Allah SWT untuk kita namun kita tak mengetahuinya. Karena sesungguhnya suatu nikmat berlimpah yang Allah SWT berikan kepada kita itu juga merupakan ujian. Namun, terkadang kita akan lebih sabar terhadap ujian ketika Allah SWT memberikan suatu cobaan yang tak menyenangkan untuk kita.

Dalam surat Al-Anbiya ayat 35, Allah Ta’ala berfirman yang artinya,

“…dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kami, kamu akan kembali.”

Juga firman Allah yang artinya,
“Adapun sebagian manusia apabila diberi ujian oleh Tuhannya yaitu diberi tempat yang mulia dan diberi kenikmatan kepadanya, maka ia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakan aku’. Adapun apabila Tuhannya mengujinya dengan membatasi rezekinya, dia berkata, ‘Tuhanku telah menghinakan aku.'” (Qs. Al-Fajr: 15-16)

Alhamdulillah, di usia pernikahan ke 4 tahun, sahabat saya memberikan kabar yang membahagiakan, bahwa ia saat ini akan menjadi calon Ibu. Nothing is impossible for Allah SWT. Oleh karena itu, hendaknya kita berbaik sangka terhadap takdir Allah. Yakinlah, bahwa segala sesuatu yang telah menjadi keputusan Allah pasti mengandung banyak hikmah meskipun kita tidak menyadarinya. Ingatlah sahabatku, tinta takdir telah mengering. Setiap manusia telah dituliskan tentang nasibnya lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Rezeki pun telah ditetapkan, manusia tidak akan meninggal sebelum jatah rizki yang Allah tetapkan baginya habis.

Untuk teman - teman yang sedang menanti buah hati, dan pengingat untuk diri saya sendiri, semoga kita selalu yakin, sabar dan terus berdoa kepada Allah. Tak boleh putus asa apalagi lelah berdoa kepada-NYA. Saya jadi teringat kisah - kisah para Nabi dan orang - orang sholeh yang menanti kehadiran buah hati hingga bertahun-tahun lamanya, Allah SWT abadikan kisah mereka dalam Kitab suci Al - Qur’an. Sebagai contoh dan teladan yang harus kita tiru, adalah ketabahan dan kesabaran Nabi Zakaria AS. Sampai beliau di usia senja, Allah belum mengkaruniai anak untuk beliau. Namun, beliau tidak pupus harapan, jikalau orang umum, ini adalah kondisi yang terberat dan mungkin saja sudah berputus asa. Dalam Al - Qur'an, Allah ceritakan perjuangan doa Nabi Zakaria,

ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا (2) إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا (3) قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا (4) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا ((6

Menyebutkan penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria (2). Tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut (3). Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku (4). Sesungguhnya aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera (5), yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.” (6) (QS. Maryam: 2 – 6).

Beliau sudah tua, istri beliau pun juga mandul, yang secara logika manusia, mustahil punya keturunan. Tapi bagi Allah lain, Dia Maha Kuasa untuk memberikan apa yang dikehendakiNya. Allah mengabulkan doa Zakaria,

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ * فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Ingatlah kisah Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Aku perbaiki isterinya (sehingga dapat mengandung). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 89 – 90).

Setelah penantian Nabi Zakaria yang sangat panjang, akhirnya Allah mengkaruniai seorang anak yang sholeh, yaitu Nabi Yahya. Meskipun istri Nabi Zakaria ini seorang wanita yang mandul, namun Allah memberikan mereka keturunan. Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Lalu, sia-sia kah penantian panjang Nabi Zakaria?? Ohh ..... tentu tidak sama sekali. Janji Allah selalu benar dan Allah selalu menepati janjinya di waktu yang tepat pula.

Melihat kisah sahabat saya dan para Nabi Allah, yang sabar menanti sang buah hati. Saya juga teringat akan perjuangan saya dulu selagi saya menanti sang buah hati. Apa yang saya lakukan sehingga Allah SWT, mengabulkan apa yang selalu menjadi do'a dalam shalat dan sabar saya. Mungkin hal ini juga ada manfaat untuk dilakukan oleh teman - teman sekali, selama penantian tersebut, adapun yang dapat dilakukan yakni ;
  • Memperbaiki Niat
Niatkan kita ingin memiliki anak karna Allah SWT. Karna Allah SWT mempercayai kita mampu untuk menjaga, mengurus dan mendidik anak kita kelak. Niatkan bahwa anak kita adalah jalan kita untuk meraih CintaNya dan meraih syurgaNya.
  • Tak lelah berdo'a, berusaha, berserah diri kepada Allah SWT
Jelaslah kita harus selalu mengingat Allah, kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun kondisi kita. Hendaknya kita selalu berhusnuzon kepada Allah karena Allah pasti akan mengabulkan do'a kita. Selain itu kita haruslah berusaha karena Allah tidak akan merubah nasib umatNya, jika umatNya tidak mau berusaha untuk merubahnya.
  • Membaca Al - Qur'an dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW
Selain berdo'a, bacalah Qur'an karena dalam Al - Qur'an banyak ayat yang menjadi do'a dan In Syaa Allah, Allah mengabulkannya. Selain itu rajinlah bershalawat selepas shalat fardu dan sunnah.
  • Meminta do'a kepada orang tua terutama Ibu
Do'a seorang Ibu kepada itu mustajab bahkan do'a Ibu itu bisa tembus sampai langit ke 7. Untuk itu, tak usah segan meminta do'a kepada Ibu, apalagi jika kalian masih memiliki Ibu mertua, berarti ada do'a dua orang Ibu yang In Syaa Allah dikabulkan Allah.
  • Bersabarlah akan ketatapan Allah SWT
Ingatlah akan kesabaran Nabi Zakaria. Beliau selalu sabar, ikhlas, tawakal dan tak pernah berhenti berdo'a memohon kepada Allah SWT bahkan hingga waktu yang sangat lama. Nabi Zakaria adalah hamba Allah SWT yang sudah teruji kesabaran, beliau selalu sabar dan tak pernah putus asa akan ketetapan Allah padanya, sehingga Allah akhirnya mengabulkan do'a beliau bahkan melebihi apa yang dimintanya.
  • Memperbaiki keimanan diri dan pasangan
Allah SWT memberikan ujian sesuai dengan kemampuan umatNya, agar umatNya selalu mengingatNya dalam keadaan apapun. Bahkan seharusnya kita juga selalu bersyukur atas segala nikmat dan ujian dariNya. Mungkin Allah ingin kita selalu mendekatkan diri kepadaNya sehingga Allah memberikan ujian. Seperti sahabat saya tersebut, ketika Allah merasa keimanannya sudah lebih baik maka Allah memberikan apa yang diminta, yakni kehamilan.

Sahabat, semoga kisah salah satu sahabat saya tersebut dapat kita ambil manfaatnya. Sabar itu buahnya manis, maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.





#bersabar
#saatengkaumenanti
#onedayonestatus
#day9
#belajarmenulis
#IIPKaltimra




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dia adalah Hadiah Tuhan

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ ﴿٤٩...